Saturday 15 October 2011

Sedikit Kenangan Tentang Petrokimia Putra

Beberapa tahun lalu masih ku ingat, perkenalan itu dimulai dengan temanku yang meminta tolong untuk mendekati salah seorang pemain Petrokimia Putra. Benar-benar masih ku ingat dengan lengkap semuanya. Beberapa orang teman memberikan nomor ponsel pemain-pemain itu. Aku yang terbilang baru di lingkungan itu hanya mampu ber-sms ria dengan mereka. Hingga di suatu kesempatan sekolahku mengadakan pertandingan sepakbola di lingkup GOR Tri Dharma. Yah anggap saja itu suatu kesempatan bagi kami yang memang masih anak-anak ABG ini.
Ramainya kompetisi itu membuat sedikit-sedikit dari kami tahu bagaimana dan apa saja kegiatan para idola pecinta bola semuanya. Hampir semua pemain kami temui. Kami yang bangga karena mendapat kesempatan langka itu pun makin tinggi hati karena melihat dari masa lalu yang memang Petrokimia Putra merupakan juara musim sebelumnya.

             Waktu itu di mess yang hanya ada Aris Budi dan Jainal Ichwan terlihat sepi. Tapi sayangnya tiba-tiba menjadi ramai karena rombongan kami datang dengan dua bemo penuh. Tepatnya saat itu para pemain baru saja mengadakan latihan. Satu per-satu pemain datang, kami yang masih berstatus siswa SMP pun langsung nyelonong dan minta tanda tangan pada mereka.
            Memang tak lama waktu untuk mengenal mereka, tapi hari-hari meskipun tanpa pertandingan pun membuat kami berlomba mendatangi mess pemain. Entah untuk sekedar menyapa, bermain, atau mengikuti aktivitas mereka di luar kompetisi. Bangga rasanya bias dihafal namanya oleh pemain-pemain yang rata-rata sudah terkenal itu. Bahkan posisi messnya aku masih ingat. Aris Budi, Jainal Ichwan, dan Nugroho Bramantiko.Baru yang di samping ada Agus Indra yang paling jarang keluar.

Sempat ada yang membuatku kagum dari beberapa pemain itu. Tidak terlintas sombong maupun gengsi pada kami yang terhitung masih anak-anak ini. Mas Aris yang dengan berbaik hati memberikan permennya satu kaleng, sampai saat ada temanku yang luka pun diobatinya. Mas Ichwan yang harus merelakan mandi telat gara-gara ditahan teman-teman untuk foto dan ngobrol. Dan Mas Nugroho yang meminjamkan kaset Jamrudnya. Ah benar-benar sebuah masa yang indah dan sulit dilupakan.
Setiap pertandingan Petrokimia Putra pun kami tak pernah absen menonton. Karena memang saat itu para karyawan PT Petrokimia Gresik masih mendapat tiket gratis. Tapi ada sedikit kekecewaan ketika tim kesayangan publik Gresik itu perlahan mengalami kekalahan. Tak jarang memang kalah di kandang sendiri. Tawa dan decak kagum yang biasanya muncul saat pemain mencetak gol pun terpaksa hilang. Tak disngkal pula beberapa dari kami ikut menangis saat kekalahan itu datang.
Hingga satu per-satu pemain baru didatangkan, tapi kekalahan-kekalahan sebelumnya tak bias menolong perolehan poin tim. Satu hal yang benar-benar masih bias membuatku menangis saat itu. Ketika semua pemain tergolek lemas dan menangis karena kalah di kandang sendiri. Kami yang berniat mengajak pemain makan bersama pun akhirnya ikut menangis dan langsung pulang.
Tapi dari sekian banyak kenangan tentang Petrokimia Putra yang hanya ku kenal sejenak adalah, para pemain telah mengajarkan kami bagaimana harus menghormati orang lain. Entah itu cercaan mereka atau berupa pujian. Dan semangat mereka yang tak pernah pudar karena mereka selalu menganggap tim adalah keluarga yang tentu saja didukung oleh elemen suporter.
Kini satu per-satu kenangan itu pergi beserta para pemainnya. Tapi takkan pernah ku lupa apa yang sudah kalian berikan padaku, kami, dan semuanya. Terima kasih pernah menjadi kakak dan teman buat kami. Tentu saja terlebih untuk perjuangannya bagi tim kebanggan Gresik, Petrokimia Putra.







Thanks to :
Ahmad Nurosadi
Nugroho Bramantiko
Aris Budi P.
Widhi Susanto
Fery Hadi K.
Fabiano
Yance Katehokang
Sasi Kirono
Heri Purnomo
Nyema Sie Collins
Agus Indra Kurniawan
M. Jaenal Ichwan
Widodo C. Putro
Gatot Indra
Wahyu Eko
Rivaldo Costa
dan semua pemain yang mungkin lupa ku sebutkan..

sumber : http://shinta11.wordpress.com/2011/06/10/sedikit-kenangan-tentang-petrokimia-putra/

No comments:

Post a Comment