Friday 20 July 2012

Menuju sepak bola Indonesia yang lebih baik

Menuju sepak bola Indonesia yang lebih baik

Melihat pertandingan ujicoba Timnas INA vs Persebaya, ada satu hal yang menarik perhatian saya, diluar hasil mengecewakan yang didulang tim asuhan Aji Santoso. Yaitu antusiasme penonton (bonekmania) dalam menonton pertandingan ini.

Bermain di stadion Gelora Bung Tomo yang berkapasitas 55.000 ribu kursi, Bonekmania hampir memadati seluruh tribun penonton. Nyanyian dan yel-yel juga lantang terdengar di seluruh stadion. Meski hampir semua kursi dipadati Bonekmania, sekilas kamera menyorot berkelebatnya bendera Ultras, supporter asal Gresik yang timnya bermain di ISL.


Saya tidak bisa menilai, apakah animo Bonekmania menonton pertandingan ini hanyalah karena lawan timnas itu Persebaya, atau memang murni untuk melihat dan mendukung permainan timnas. Yang jelas, apresiasi tinggi patut ditujukan kepada Bonekmania, dan juga sebagian para Ultras Gresik atas animo mereka malam ini.


Apa yang diperbuat oleh Bonekmania malam ini, tampaknya berbanding terbalik saat saya membandingkan dengan kejadian beberapa bulan lalu. Oktober 2011, kelompok supporter Jakmania memutuskan memboikot pertandingan Pra Piala Dunia antara Indonesia vs Qatar di Gelora Bung Karno. Keputusan boikot ini mereka ambil lantaran kecewa dengan kebijakan PSSI yang yang dinilai kontroversial seperti penetapan 24 tim peserta kompetisi Liga Indonesia pada musim depan dan jadwal kompetisi yang amburadul. Padahal selama ini, setiap kali timnas INA bermain di GBK, sebagian besar supporter yang mendukung berasal dari Jakmania.


Seharusnya supporter Indonesia bisa memilah antara kisruh organisasi dan kebanggaan akan prestasi Tim Nasional. Selama nama Indonesia dipertaruhkan, selama itu pula kita dukung untuk meraih hasil yang terbaik. Jangan hanya karena kepentingan klub terpinggirkan, kita ikut pula meminggirkan nasionalisme kita.

No comments:

Post a Comment