Friday, 20 July 2012

ultras gresik no political absolut

     

GRESIK. Tidak ada lagi nama Gresik United (GU) menjelang Indonesia Super League (ISL) 2011-2012. Nama GU kini berubah menjadi Persegres Jaka Samudra. Tidak hanya nama GU yang berubah, tapi juga logo tim. Perubahan nama dan logo tim itu diumumkan saat launching tim Persegres Jaka Samudra sore kemarin (27/11).

Kontan, perubahan nama GU itu direaksi keras oleh suporter yang tergabung dalam Ultras. Mereka merobek dan mencopot banner bertulisan "Launching Tim Persatuan Sepak Bola Gresik" yang dipasang di sisi timur Stadion Petrokimia Gresik. Aksi perobekan itu terjadi saat Persegres Jaka Samudra uji coba melawan klub Divisi Utama PS Sumbawa Barat setelah launching tim.

Ketua Umum Ultras Ludiono menyatakan kekecewaannya dengan perubahan nama yang kabarnya tidak melibatkan suara suporter itu. "Padahal pada saat demo Agustus lalu, beliau (Sambari, Red) menyatakan tidak ada perubahan baik nama maupun logo tim. Kenapa kok kenyataannya seperti ini?," ungkap Ludiono.

Sementara itu, Bupati Gresik yang sekaligus menjabat General Manager (GM) PT Persegres Jaka Samudra Gresik Sambari Halim Radianto menanggapi dingin. Dia menyatakan bahwa perubahan nama tersebut bukanlah hal yang perlu dipermasalahkan. "Menggunakan nama Gresik United ataupun Persegres tidak masalah. Yang penting kan Gresik masih punya tim kesebelasan," ujar Sambari.

Nama Persegres sebenarnya tidak asing lagi di telinga pecinta sepakbola Gresik. Namun, nama klub tersebut sudah tidak ada lagi seiring dengan peleburannya dengan Petrokimia Putra menjadi GU. Langkah perubahan nama tersebut disebut Sambari tidak begitu saja diambil.

Menurut orang nomor satu di Gresik itu, perubahan nama klub ini disesuaikan dengan nama PT yang menaungi GU. "Ini kan eranya sepakbola yang tidak lagi menggunakan dana dari APBD. Jadi apa salahnya kalau nama tim ini kami sesuaikan dengan nama PT Persegres Jaka Samudra," sebut Sambari.

Sambari memang bisa saja berkelit seperti itu. Akan tetapi, harusnya sebelum mengambil keputusan tersebut pihaknya melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan berbagai elemen yang ada di dalam GU. Termasuk salah satunya kelompok pendukung setia GU, Ultras.

Di sisi lain, dalam uji coba kemarin, melawan klub yang satu level lebih rendah, Agus Indra Kurniawan dkk bermain kurang greget. Bermain tanpa didampingi pelatih kepala Freddy Muli yang mengikuti pertemuan Asosiasi Pelatih Seluruh Indonesia (APSI) di Jakarta, mereka hanya bisa menang dengan hasil akhir 2-1 lewat dua gol Gaston Castano.

"Persiapan kami cukup minim. Makanya permainan anak-anak menjadi kurang berkembang. Tapi, untuk hal yang lebih lanjut, mungkin pelatih kepala yang tahu," tutur asisten pelatih Mursyid Effendi. (ren/aww/jpnn/ara)

No comments:

Post a Comment